Selasa, 15 Mei 2012

KARAKTERISTIK PERTUMBUHABN AGAMA PADA ANAK


KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN AGAMA
Perkembangan adalah serangkaian perkembangan progresif yang tarjadi akibat dari proses kematangan dan pengalaman.Menurut van den dalk:perkembangan perarti perubahan secara kualitatif .
A.perkembangan agamaperkembangan jiwa beragama pada anak mengikuti aspek perkembangan jiwa yang lainnya.klasifikasi yang ditampilkan oleh zakiah darajat misalnya amat luas sebagai contohnya perkembangan jiwa anak, termasuk perkembangan pada masa sebelumnya,masa anak sehinga rentan untuk masa anak dimulai dari umur 2-12tahun yang jauh beragam dan terpadu.
6 unsur kebutuhan keseimbangan menurut zakiah darajat yaitu
kebutuhan kasih sayang
rasa aman,
rasa  harga diri,
rasa bebas,
sukses,dan
 rasa ingin tahu.
dengan agama maka 6 kebutuhan ini akan terpenuhi.
Thomas mengungkapkan teori the four wishes(1969) yang menyatakan terdapat 4 macam keinginan dasar yang ada di jiwa dan inilah yang menjadi sumber jiwa beragama yaitu:
Keinginan untuk keselamatan,
keinginan untuk mendapat penghargaan,
keinginan untuk ditanggapi dan
mendapat pengalaman yang baru.
B.Perkembangan Agama Pada Masa Anak-anak
Perkembangan ini terdiri dari 3 tahapan yaitu:
0-2 tahun (masa vital)
2-6 tahun (masa kanak-kanak)
6-11 tahun (masa seholah)
Teori four wisher yang dikemukakan oleh Thomas bahwa manusia dilahirkan kedunia ini mempunyai 4 keinginan yaitu:
Keinginan untuk selamat
Keinginan untuk mendapat pengalaman baru
Keinginan untuk mendapat tanggapan baru
Keinginan untuk dikenal

C.Sifat Agama Pada Anak
Agama pada anak membawa cirri tersendiri dengan menampakkan pasang surut kognitif ,aktif,dan kemauan.ketaatan mereka yang memiliki agama merupakan kebiasaan yang menjadi milik mereka yang dipelajari dari orang tua atau guru mereka,bagi anak sangatlah mudah menerima ajaran orang dewasa meskipun belum tau manfaatnya.untuk selanjutnya sifat keagamaan pada anak dapat dibagi menjadi 6 yaitu sebagai berikut:
Unreflective(kurang mendalam/tanpa kritik)
Kebenaran yang diterima anak tidak begitu mendalam cukup sekedarnya saja dan mereka cukup puas dengan keterangan yang kadang masuk akal karena fikiran kritis baru muncul pada usia12 tahun.
Egoesentris
Menurut piaget berbicara bagianak umur 3-7 tahun tidak begitu  berarti seperti orang dewasa,bagi anak bahasa adalah menyangkut orang lain tetapi lebih merupakan monolog dan monolog kolektif yaitu sebagai bahasa egoesentris bukan sebagai sarana mengungkapkan gagasan dan dan informasa lebih-lebih merupakan pernyataan atau penegasan diri terhadap orang lain.
Anthomorphis
Konsep anak mengenai ketuhanan pada umumnya berasal dari pengalamanya.di kala ia berhubungan dengan orang lain ,pertanyaan anak mengenai ‘’bagaimana’’ dan ‘’mengapa’’ biasanya mencerminkan usaha mereka untuk  menghubungkan hubungan religious yang abstrak dengan dunia pengalaman mereka yang bersifat subyektif dan konkret.
Menurut crapps,antromorphisme berperan sebagai wahana dan pelestari yang bisa hilang karena kemampuan reflektif anak belum berkembang.
Verbalis dan ritualis
Kehidupan agama pada anak sebagian besar tumbuh dari sebab ucapan (verbal).mereka menghafal secara verbal dengan kalimat-kalimat keagamaan dan mengerjakan amaliah yang mereka laksanakan berdasarkan pengalaman mereka menurut tuntunan yang diajarkan pada mereka.sholat dan doa yang mengandung gerak dan tidak asing baginya.